Orang-orang menyebutnya Mike "Mad" Marcum. Pada tahun 1995, Ia mencoba untuk membuat sebuah mesin waktu dari serambi rumahnya di Missouri, Amerika Serikat. Ia memberikan alasannya membuat mesin waktu, yaitu untuk melihat nomor lotere yang akan keluar dari masa depan.
Pada tahun 1995, Marcum baru berusia 21 tahun dan kuliah di bidang kelistrikan. Menurut orang-orang yang mengenalnya, Marcum memang dikenal sebagai seorang yang cerdas.
Dalam wawancaranya dengan Art Bell, Host dari acara radio Coast to Coast, Marcum mengatakan bahwa ia menciptakan mesin waktu dengan "Tangga Yakub".
Tangga Yakub adalah sebuah peralatan yang memiliki dua batangan logam dengan percikan-percikan listrik diantaranya. Dalam film-film kuno, konsep tangga Yakub dapat kita lihat sebagai alat yang menciptakan kehidupan bagi Frankenstein. Dan seperti Frankenstein, menurut Marcum, sesuatu yang besar terjadi ketika Tangga Yakub-nya dijalankan.
"Tepat diatas Tangga Yakub, tercipta sebuah kondisi panas dengan lingkaran di tengahnya." Kata Marcum pada saat wawancara dengan Art Bell. "Pada mulanya, aku tidak mengetahui dengan pasti apa yang sedang terjadi. Bahkan sampai saat ini aku masih belum yakin."
Menurut Marcum, Ia kemudian melemparkan sebuah sekrup ke dalam lingkaran itu.
"Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi, jadi aku mencoba melempar sekrup kedalamnya dan melihat apa yang terjadi," Katanya kepada Bell. "Setelah aku melemparnya, aku tidak melihat sekrup itu lagi."
Sekrup itu hilang, kata Marcum, lalu beberapa detik kemudian, muncul kembali secara tiba-tiba beberapa kaki dari tempatnya berdiri.
Dipenuhi rasa ingin tahu, Marcum lalu memutuskan melakukan sesuatu. Ia membuat Tangga Yakub sebesar manusia dengan 168 elektromagnetik di serambi rumahnya. Setelah Tangga Yakubnya selesai, Marcum masih memiliki satu masalah. Ia membutuhkan sumber listrik.
Jadi, dengan obsesinya yang menggebu, ia pergi ke sebuah gardu listrik di St Joseph dan mencuri 6 transformer dari situ.
Sherif Eugene Lupfer yang mengetahui hal itu segera menuju rumah Marcum dan menemukan keenam transformer tersebut telah terinstall ke Tangga Yakub-nya. Sebelum Marcum menyalakan peralatannya, Sherif telah memborgol tangannya dan menggiringnya ke penjara.
Setelah menjalani hukuman penjara selama beberapa lama, Marcum dibebaskan. Ia kemudian pindah ke sebuah Apartemen di St. Joseph dan mulai mengerjakan mesin waktunya kembali. Namun kemudian, pemilik apartemen mengusirnya. Menurut The New York Times, ia diusir karena memindahkan seekor kucing "sejauh satu blok". Entah apa maksudnya.
Pada tahun 1996, Marcum kembali muncul di acara radio Coast to Coast. Pada saat itu ia mengatakan bahwa 30 hari lagi ia dapat menyelesaikan mesin waktunya.
Itu adalah kemunculannya yang terakhir. Pada Januari 1997, Marcum menghilang.
Setelah hilangnya Marcum, seorang pria dari Orange County menelepon Art Bell. Ia mengatakan bahwa ia ingat dengan sebuah foto dari surat kabar edisi beberapa tahun lalu yang menceritakan sebuah peristiwa misterius yang terjadi pada tahun 1920an.
Menurut surat kabar tersebut, pada tahun 1920an, polisi menemukan mayat seorang pria di sebuah tabung besar yang aneh. Tubuh pria tersebut hancur berantakan. Disebelah tubuh tersebut ditemukan sebuah peralatan aneh. Para polisi saat itu tidak bisa mengidentifikasi peralatan itu atau identitas mayat itu. Penyebab kematiannya juga tidak dapat dipecahkan.
Pria dari Orange County ini kemudian ingat kepada foto tersebut dan ia mengatakan bahwa peralatan disamping mayat tersebut mirip dengan sebuah ponsel.
Apakah Marcum berhasil melakukan perjalanan lintas waktu ke masa lalu ? Apakah mayat pria tersebut adalah Marcum ?
Berbeda dengan Andrew Carlssin yang memang cenderung fiktif, kisah Mike Marcum adalah sebuah kisah nyata. Ia bukan tokoh fantasi. Kemunculannya di Coast to Coast juga nyata. Mesin waktu yang dibangunnya juga nyata. Pencurian enam transformernya juga nyata. Satu-satunya yang meragukan adalah keberhasilannya membuat mesin waktu.
Dan mungkin juga Marcum tidak menghilang, mungkin ia memutuskan untuk menyerah dan bekerja sebagai tukang listrik di Missouri. Atau mungkin ia sedang mencoba mengerjakan mesin waktu lainnya. Kita tidak tahu pasti.
Saya suka dengan Marcum karena ia adalah pria biasa seperti kita. Bila Prof. Ronald Mallet membuat mesin waktu untuk menyelamatkan ayahnya, Marcum, secara sederhana dan polos mengatakan bahwa ia hanya ingin mengetahui nomor lotere yang akan keluar. Ia tidak berusaha menjadi pahlawan dengan memberikan alasan mulia untuk usahanya.
Jadi, saya memutuskan untuk tetap menulis kisah hidup Marcum tanpa peduli apakah mesin waktunya benar-benar bekerja. Mudah-mudahan kisah Marcum bisa sedikit memuaskan fantasi kita mengenai Time Travel.
(ourstrangeworld.net)
0 komentar:
Posting Komentar