Makhluk hidup di dalam batu padat hingga saat ini masih masuk ke dalam daftar anomali dunia yang banyak diteliti oleh para ilmuwan. Peristiwa ini menjungkirbalikkan logika biologi dan bahkan fisika. Namun bukti bahwa peristiwa ini benar-benar ada masih tersimpan rapi, yaitu sebongkah batu dengan mumi kodok didalamnya.
"Banyak sekali kisah otentik tentang penemuan kodok atau katak yang hidup di dalam batu keras." Ungkap seorang penulis dalam Scientific American pada tahun 1890.
20 tahun kemudian, seorang editor majalah Nature menulis,"Masalah yang dikatakan reporter itu tentang peristiwa semacam itu pasti tidak mungkin dan kalau kita percaya pada laporannya, berarti kita menganggap keseluruhan ilmu geologi, tidak termasuk biologi adalah sekumpulan hal yang aneh." Namun laporan-laporan mengenai makhluk hidup didalam batu padat terus mengalir.
Fenomena makhluk hidup di dalam batu padat sering ditemukan dalam jurnal ilmiah pada abad ke sembilan belas. Contoh terkuno mengenai peristiwa ini berasal dari abad ke-16. Ambroise Pare, kepala ahli bedah Henry III dari Perancis menulis "Ketika duduk di desa Meudon dan mengawasi orang yang kami suruh untuk memecahkan batu yang keras, ditengah batu itu kami temukan seekor kodok yang besar, sehat dan hidup. Pekerja itu mengatakan bahwa bukan pertama kali mereka menemukan kodok hidup di dalam batu."
Pada tahun 1865, Hartlepool Free Press melaporkan bahwa seorang pekerja yang sedang memecahkan sebuah bongkahan batu granit menemukan sebuah rongga didalam batu tersebut, dan didalamnya ditemukan seekor kodok yang hidup. Kodok itu akhirnya menjadi hewan peliharaan Mr. S Horner, presiden Natural History Society dan kodok itu terus hidup di luar batu. Pertama kali ditemukan, warna tubuh kodok itu mirip dengan warna batu tempatnya tinggal, namun ketika terlepas dari batu, warnanya mulai berubah menjadi normal.
Selama perang dunia II, seorang prajurit Inggris yang sedang bekerja membongkar batu-batuan untuk membuat jalan menemukan bahkan bukan hanya kodok, melainkan juga kadal besar di dalam batu-batuan.
Mumi kodok digambar dibawah ini ditemukan pada tahun 1899 oleh seorang pekerja di sebuah pertambangan batu di Inggris.
Teori yang diajukan mengenai bagaimana seekor kodok bisa masuk ke dalam batu keras adalah : seekor kecebong tanpa sengaja masuk ke dalam celah bebatuan. Ketika mereka bertumbuh, rongga batu menjadi semakin besar dan menyesuaikan dengan bentuk tubuhnya. Mungkin mereka hidup dengan memakan serangga yang terjebak ke dalam batu dan minum dari rembesan air.
Teori ini masuk akal, namun pernah ditemukan seekor kodok didalam batu yang benar-benar padat tanpa rongga dan batu ini tertanam jauh didalam tanah. Kelihatannya alam masih menyisakan misteri bagi manusia.
(unexplained-mysteries.com)
"Banyak sekali kisah otentik tentang penemuan kodok atau katak yang hidup di dalam batu keras." Ungkap seorang penulis dalam Scientific American pada tahun 1890.
20 tahun kemudian, seorang editor majalah Nature menulis,"Masalah yang dikatakan reporter itu tentang peristiwa semacam itu pasti tidak mungkin dan kalau kita percaya pada laporannya, berarti kita menganggap keseluruhan ilmu geologi, tidak termasuk biologi adalah sekumpulan hal yang aneh." Namun laporan-laporan mengenai makhluk hidup didalam batu padat terus mengalir.
Fenomena makhluk hidup di dalam batu padat sering ditemukan dalam jurnal ilmiah pada abad ke sembilan belas. Contoh terkuno mengenai peristiwa ini berasal dari abad ke-16. Ambroise Pare, kepala ahli bedah Henry III dari Perancis menulis "Ketika duduk di desa Meudon dan mengawasi orang yang kami suruh untuk memecahkan batu yang keras, ditengah batu itu kami temukan seekor kodok yang besar, sehat dan hidup. Pekerja itu mengatakan bahwa bukan pertama kali mereka menemukan kodok hidup di dalam batu."
Pada tahun 1865, Hartlepool Free Press melaporkan bahwa seorang pekerja yang sedang memecahkan sebuah bongkahan batu granit menemukan sebuah rongga didalam batu tersebut, dan didalamnya ditemukan seekor kodok yang hidup. Kodok itu akhirnya menjadi hewan peliharaan Mr. S Horner, presiden Natural History Society dan kodok itu terus hidup di luar batu. Pertama kali ditemukan, warna tubuh kodok itu mirip dengan warna batu tempatnya tinggal, namun ketika terlepas dari batu, warnanya mulai berubah menjadi normal.
Selama perang dunia II, seorang prajurit Inggris yang sedang bekerja membongkar batu-batuan untuk membuat jalan menemukan bahkan bukan hanya kodok, melainkan juga kadal besar di dalam batu-batuan.
Mumi kodok digambar dibawah ini ditemukan pada tahun 1899 oleh seorang pekerja di sebuah pertambangan batu di Inggris.
Teori yang diajukan mengenai bagaimana seekor kodok bisa masuk ke dalam batu keras adalah : seekor kecebong tanpa sengaja masuk ke dalam celah bebatuan. Ketika mereka bertumbuh, rongga batu menjadi semakin besar dan menyesuaikan dengan bentuk tubuhnya. Mungkin mereka hidup dengan memakan serangga yang terjebak ke dalam batu dan minum dari rembesan air.
Teori ini masuk akal, namun pernah ditemukan seekor kodok didalam batu yang benar-benar padat tanpa rongga dan batu ini tertanam jauh didalam tanah. Kelihatannya alam masih menyisakan misteri bagi manusia.
(unexplained-mysteries.com)
0 komentar:
Posting Komentar