Lebih dari 200 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1776, seorang misionaris Perancis bernama Abbe Lievain Bonaventura menemukan sebuah jejak misterius di tanah. Jejak itu memiliki lingkar sepanjang kurang lebih satu meter dan memiliki tiga cakar. Masing-masing jejak berjarak sekitar dua meter. Apabila melihat besarnya lingkaran jejak tersebut, maka hewan ini dipastikan lebih besar dibanding seekor gajah. Tapi masalahnya satu, Gajah tidak memiliki cakar.
Itulah laporan pertama yang terdokumentasi mengenai makhluk legendaris Mokele Mbembe.
Makhluk misterius ini dipercaya hidup di danau Tele dan aliran sungai Likouala yang menuju danau Tele di wilayah Kongo, Afrika. Sama seperti saudaranya Nessie dari Skotlandia, Mokele Mbembe juga dipercaya sebagai makhluk prasejarah yang sanggup bertahan terhadap perubahan zaman.
Namanya yang unik berasal dari bahasa Lingala yang berarti "sesuatu yang menghentikan aliran sungai". Menurut para saksi mata, makhluk ini memiliki ciri-ciri tubuh sebesar gajah kecil atau badak besar, leher panjang, ekor panjang dan kepala yang kecil. Warnanya coklat bercampur abu-abu dan dipercaya sebagai herbivora. Beberapa saksi mata lainnya melaporkan melihat surai di belakang lehernya. Penduduk lokal juga mengatakan bahwa makhluk ini membuat takut hewan lainnya di sungai dan suka membalikkan perahu penduduk lokal yang sedang melintas.
Berita mengenai makhluk ini sampai ke dunia barat lewat para pedagang Inggris yang mampir ke Afrika. Mereka mendengar tentang makhluk ini dari penduduk lokal dan menyampaikannya dari mulut ke mulut hingga sampai ke telinga para penjelajah dan kolektor hewan langka dari dunia barat.
Peristiwa perjumpaan dengan makhluk ini yang menggemparkan terjadi pada tahun 1932. Ahli cryptozoology dari Inggris bernama Ivan Sanderson bersama rekannya Gerald Russel yang melakukan ekspedisi ke Kongo menemukan sekumpulan jejak besar seperti kuda nil. Namun wilayah tempat ia menemukan jejak tersebut tidak memiliki kuda nil, karena itu Sanderson beranggapan bahwa jejak itu pasti bukan milik kuda Nil. Penduduk lokal lalu memberitahu Sanderson bahwa jejak itu milik makhluk yang bernama "Mgbulu eM'bembe".
Kemudian, ketika Sanderson dan Russel sedang bersiap menuju sungai Mainyu, mereka mendengar suara raungan aneh yang mengerikan muncul dari sebuah gua dekat sungai.
"Itu adalah suara paling menakutkan yang pernah saya dengar. Bunyinya seperti sebuah gempa yang bersiap muncul dan meledak." Kata Sanderson.
Peristiwa perjumpaan dengan makhluk ini yang menggemparkan terjadi pada tahun 1932. Ahli cryptozoology dari Inggris bernama Ivan Sanderson bersama rekannya Gerald Russel yang melakukan ekspedisi ke Kongo menemukan sekumpulan jejak besar seperti kuda nil. Namun wilayah tempat ia menemukan jejak tersebut tidak memiliki kuda nil, karena itu Sanderson beranggapan bahwa jejak itu pasti bukan milik kuda Nil. Penduduk lokal lalu memberitahu Sanderson bahwa jejak itu milik makhluk yang bernama "Mgbulu eM'bembe".
Kemudian, ketika Sanderson dan Russel sedang bersiap menuju sungai Mainyu, mereka mendengar suara raungan aneh yang mengerikan muncul dari sebuah gua dekat sungai.
"Itu adalah suara paling menakutkan yang pernah saya dengar. Bunyinya seperti sebuah gempa yang bersiap muncul dan meledak." Kata Sanderson.
Menyusul suara itu, Sanderson dan Russel melihat air sungai mulai beriak, lalu seekor makhluk berwarna gelap dengan kepala seperti kadal dan leher panjang muncul dari dalam air. Makhluk itu hanya memandangi Sanderson dan rekannya selama beberapa detik, Lalu menyelam kembali ke dalam sungai dan menghilang. Sanderson kemudian mengomentari pengalaman itu dengan kata-kata berikut :
"Kami tidak tahu apa yang kami lihat, namun makhluk itu seakan-akan membakar retina mataku. Makhluk itu terlihat seperti sesuatu yang seharusnya sudah mati jutaan tahun yang lalu. Sebagai ilmuwan, aku seharusnya senang, namun perjumpaan itu begitu mengerikan sehingga aku tidak ingin menjumpainya lagi."
Ekspedisi lain yang cukup menghebohkan terjadi pada tahun 1983. Saat itu Marcellin Agnagna, seorang Zoologist dari kebun binatang Brazzavilles memimpin ekspedisi ke danau Tele. Pada saat seorang rekannya sedang membersihkan lumpur yang melekat di badannya di pinggir danau Tele, makhluk itu muncul dari dalam air. Agnana mendengar teriakan rekannya dan segera berlari ke danau. Ia melihat makhluk itu bergerak kesana kemari di dalam air selama 20 menit. Ia memperkirakan makhluk itu memiliki panjang 5 meter. Warna depan tubuhnya coklat, sedangkan bagian belakangnya berwarna hitam mengkilat. Agnagna juga mendeskripsikan makhluk itu memiliki kepala seperti buaya, mirip dengan deskripsi Sanderson.
Tahun 1985, William Gibbons yang mengadakan ekspedisi ke danau Tele mendapatkan informasi bahwa pada tahun 1959, suku pigmi yang berdiam disekitar danau itu berhasil menangkap seekor makhluk raksasa tidak dikenal. Mereka memotong-motong makhluk itu dan memakannya. Menurut cerita, semua orang dari suku pigmi yang memakan makhluk itu meninggal dengan misterius tidak lama setelahnya. Namun menurut mereka, masih ada dua makhluk raksasa seperti itu yang masih hidup di danau Tele. Hal ini membuat Gibbons berkesimpulan bahwa ada sekelompok Mokele Mbembe di danau Tele. Argumen ini cukup masuk akal mengingat penampakan makhluk ini telah dimulai sejak 1776.
Tahun 1992, William Gibbons kembali ke danau Tele bersama penjelajah bernama Rory Nugent. Mereka menjelajah sungai Bai, danau Fouloukuo dan danau Tibeke yang tidak tercantum di peta. Rory Nugent mengaku melihat sesuatu yang berbentuk kepala muncul dari dalam danau. Tapi apakah itu kepala Mokele Mbembe atau bukan, tidak bisa dipastikan.
Pertanyaan mengenai identitas Mokele Mbembe telah mengganggu para peneliti selama lebih dari seratus tahun. Makhluk jenis apakah ini ? Beberapa peneliti menyatakan teori kalau penduduk lokal mungkin salah mengidentifikasi seekor gajah. Namun Roy Mackal, seorang ahli Cryptozoolgy ternama menolak teori salah identifikasi ini. Menurutnya, laporan penampakan datang dari berbagai saksi yang kredibel dengan berbagai latar belakang.
Menariknya adalah, pada tahun 1960-an, seorang herpetolog muda bernama James Powell yang tertarik dengan kisah ini mengadakan perjalanan ke Kongo. Di tempat itu, ia bertemu dengan seorang saksi mata yang pernah berjumpa dengan Mokele Mbembe. Powell lalu menunjukkan kepadanya beberapa gambar hewan-hewan besar. Ketika sampai kepada gambar Diplodocus, salah satu jenis Sauropoda, saksi itu mengenalinya sebagai Mokele Mbembe.
Walaupun hingga sekarang para ilmuwan belum berhasil menemukan bukti otentik keberadaan makhluk ini, namun pertanyaan penting yang harus diajukan kepada mereka yang meragukan keberadaan Mokele Mbembe adalah : Apakah suku pigmi dan penduduk lokal Kongo berkonspirasi untuk membuat sebuah hoax ? I don't think so !
Tapi seperti makhluk Cryptozoology lainnya, Mokele Mbembe akan terus dipandang skeptis oleh sebagian besar orang. Selama kita belum menangkap makhluk ini hidup atau mati, semua orang akan tetap beranggapan makhluk ini hanyalah sebuah mitos atau sebuah lelucon sama seperti makhluk-makhluk danau lainnya di seluruh dunia.
(wikipedia)
0 komentar:
Posting Komentar